PENYULUH HARUS KEMBANGKAN POTENSI DIRI

Dalam rangka meningkatkan animo masyarakat untuk melanjutkan studi pascasarjana di IAIN Purwokerto. Tim sosialisasi pascasarjana gelar agenda pertemuan dengan Kelompok Kerja Penyuluh (POKJALUH) Kabupaten Banyumas. Bertempat di rumah salah satu anggota penyuluh Ach Chusnaini SAg Kemranjen Banyumas agenda dilaksanakan pada Rabu (14/3). Pada kesempatan itu hadir seluruh penyuluh dan Plt. Kasi Bimas Kemenag Kabupaten Banyumas Drs H Akhsin Aedi M.Ag.

Dalam paparannya Kaprodi KPI Pascasarjana Dr. Musta’in, M.Si. menjabarkan tentang penyuluh agama islam perspektif manajemen media dakwah dan komunikasi islam. Menurutnya Kedudukan penyuluh ditengah tengah masyarakat sangat penting dan peranannya cukup besar, baik karena ilmunya maupun kete

ladanannya dalam pengamalan keagamaan. Maka menurut Musta’in peran besar itu perlu ditopang dengan upaya pengembangan potensi diri yang secara terus menerus dan berkelanjutan.

Beberapa cara dalam rangka meningkatkan potensi diri dapat dilakukan, antara lain dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki keterkaitan dengan profesi, atau dengan cara terus belajar agar bekal keilmuan yang dimiliki dapat bertambah. Musta’in bersukur, saat ini sudah ada enam anggota POKJALUH yang melanjutkan studi pascasarjana di IAIN Purwokerto. Harapannya langkah yang bagus itu dapat diikuti oleh anggota penyuluh yang lain untuk menjadi bagian dari mahasiswa pascasarjana program Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Musta’in menambahkan untuk tahun ini Pascasarjana IAIN Purwokerto akan membuka pendaftaran mahasiswa baru mulai tanggal 4 Juni sampai Tanggal 20 Juni. Rencananya ada enam prodi S2 yang akan membuka pendaftaran termasuk di dalamnya KPI dan satu S3 Interdisipliner. Harapannya kedepan semakin banyak yang tertarik untuk menjadi bagian dari sivitas akademika IAIN Purwokerto.

Sementara Ketua POKJALUH Faisal Reza S.Ag, mengatakan mendapatkan arahan dari Kaprodi KPI Pascasarjana itu merupakan kesempatan baik bagi tenaga penyuluh agar dapat meningkatkan kualitas pemahaman ilmu komunikasi sekaligus dakwah dalam mengemban tugas mulia sebagai penyuluh. Pasalnya saat ini penyuluh dihadapkan pada beberapa permasalahan yang membutuhkan pertimbangan yang bagus untuk memutuskan solusi yang akhirnya dimunculkan. Sehingga kedepan penyuluh dapat betul betul dirasakan kehadirannya oleh masyarakat.

Selain itu Faisal mengapresiasi apa yang disampaikan Musta’in, menurutnya sudah menjadi kebutuhan bagi setiap profesi khususnya penyuluh untuk terus berkomitmen mengembangkan potensi diri. Dengan meningkatnya SDM penyuluh maka persolan yang muncul ditengah masyarakat dapat diatasi dengan tepat. Meskipun saat ini baru ada enam anggota penyuluh yang melanjutkan studi S2 di IAIN Purwokerto, Faisal optimis untuk tahun ini akan bertambah.(van)