EKO-SUFISME # 6: AYO KURAS!

Belum lama, anak saya bingung dengan foto-fotonya yang diambil melalui tablet. Foto-foto itu dikira hilang terkena virus, ternyata tidak, hanya pindah tempat. Berita sejenis, yakni hilangnya file di komputer, laptop ataupun di flash disk seringkali kita dengar. Pemiliknya gundah, resah, galau, bahkan ada yang stress. Masalah yang menjadi biangnya seringkali adalah virus.

Kita semua tahu, bahwa virus komputer menyebabkan hilangnya file, terhapusnya folder, rusaknya program, bahkan ada juga yang menyebabkan rusaknya perangkat keras lain. Karena inilah perlunya antivirus dalam komputer kita. Jika kita ingin laptop bebas virus, maka kita harus menghapusnya segera dan berkala. Virus itu harus didelete, namun demikian ada virus yang bandel alias tidak bisa dihapus. Jika tidak dihapus, maka virus-virus itu akan menjadi pengganggu kesehatan laptop dan komputer kita. Bahkan, kalau sudah saking banyaknya virus kita harus bersihkan semua, dan menginstall dengan program baru.

Mirip seperti kerja virus pada komputer, dalam diri kita terdapat virus-virus spiritual dan penyakit-penyakit hati yang menyebabkan errornya program (sifat) kemanusiaan. Virus-virus itu di antara adalah sifat-sifat kesetanan, sisi negatif dari ego dan nafsu yang melekat pada diri kita, serta dosa-dosa yang sedang dan pernah kita lakukan.

Agar tidak menjadi pengganggu kesehatan mental dan spiritual kita, virus-virus itu harus kita hapus. Kita delete segera dan kita scan secara berkala. Laptop atau komputer saja perlu kita bersihkan, apalagi interior (sisi dalam) diri kita. Harus kita scan dan kita delete virus-virus. Bahkan, perlu kita kosongkan. Sifat-sifat buruk dan virus-virus hati seperti sombong, kikir, buruk sangka, tamak, rakus, cuek, dan sifat-sifat kesetanan lainnya kita kuras dan kita scan dan di delete.

Proses kuras atau pengosongan dari sifat-sifat buruk ini dalam istilah tasawuf disebut dengan takhalli. Cara penghapusannya adalah dengan taubat. Taubat adalah 1) menyesali perbuatan, dan 2) berkomitmen untuk tidak melakukan kembali perbuatan itu. Ini adalah kegiatan kuras spiritual pada diri kita.

Selanjutnya, setelah proses pengurasan dan pengosongan dilakukan, kita perlu menginstall ulang kebaikan-kebaikan dalam diri kita. Memasang atau menyeting kembali kebaikan-kebaikan dalam diri kita. Kita memasukkan sifat baik seperti rendah hati, dermawan, baik sangka, merasa cukup, syukur, kasih sayang, peduli, memberi, dan sifat-sifat baik lainnya. Inilah fase mengisi atau dalam istilah tasawuf dikenal dengan tahalli. Cara yang paling praktis dalam tahap ini adalah membuat komitmen diri dengan menyusun visi pribadi. Visi pribadi ini akan mengarahkan dan memandu kehidupan kita di masa yang akan datang. Lihat postingan tentang membuat visi pribadi.

Jika sifat-sifat baik itu telah terinstall dalam diri kita, maka harus segera kita aplikasikan dengan mempraktikkan sifat-sifat baik itu walaupun pada skala yang sangat kecil. Di keluarga, di lingkungan RT, RW, dan seterusnya. Inilah fase mancar atau mancur yang dalam istilah tasawuf dikenal dengan tajalliTakhalli, tahalli, dan tajalli ini adalah inti dari tasawuf.

Allah A’lam bi Shawab

SERI EKO-SUFISME # 6: AYO KURAS !