Tag Archives: eko-sufisme

EKO-SUFISME # 28: WITIR: ON TO ALLAH

Bagi saya, ini pengalaman diri saya, shalat witir, terutama di luar Ramadhan, kok terasa berat. Padahal boleh hanya satu rakaat. Semoga ini tidak terjadi pada pembaca. Padahal banyak hadits yang terkait dengan anjuran pelaksanaan shalat ini. Semoga menjadi ringan setelah renungan ini kita pahami. Al-witr berarti ganjil, kebalikan genap. Wujud (realitas) ganjil dan genap jelas sangat […]

EKO-SUFISME # 27: MEDSOS, DOA & KEKASIH ALLAH

Di jaman global begini, media sosial (medsos) menjadi alat yang efektif dan ampuh bagi orang yang mau memanfaatkannya. Mulai dari perorangan (pribadi) sampai lembaga atau organisasi. Perorangan misalnya seorang dosen, mahasiswa, pegadang, politikus, pekerja pabrik, tukang, dan lainnya. Demikian juga secara kelembagaan seperti kampus, sekolah, takmir masjid, atau lembaga lainnya. Satu set informasi, status, cuitan, […]

EKO-SUFISME # 26: NIKMAT GRAVITASI LANGIT

Adzan dzuhur telah selesai berkumandang. Di area masjid masih banyak kerumunan mahasiswa. Sebagian dari mereka masih berdiskusi, dengan menggelar buku-buku dan laptop yang tampak masih menyala. Sedangkan kerumunan lainnya masih asyik mesam-mesem (senyum-senyum) sambil memerhatikan smartphone mereka. Mereka masih asyik chatting dengan temannya melalui dunia maya. Ada lagi, di antara mereka yang masih terlelap tidur. Di […]

EKO-SUFISME # 25: NIKMAT GRAVITASI

Di pagi yang masih sejuk, saat para bapak dan juga ibu sedang sebuk mengantar anak-anaknya ke sekolah. Pikiran saya terbesit pada aktivitas lalu lalang kendaraan di Purwokerto. Banyak kendaraan roda dua. Banyak juga kendaraan roda empat. Ada juga orang tua yang menuntun anaknya yang masih sekolah dasar dengan berjalan kaki. Jalan kaki. Sebuah nikmat yang […]

EKO-SUFISME # 24: TRAVELING

Salah satu nikmat Allah yang seringkali tidak terpikirkan oleh kita adalah Allah memberikan kemampuan pada kita berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Allah menjalankan dari Purwokerto ke Kudus misalnya. Ketika membahas tentang perjalanan, ada hal penting yang bisa kita ambil pelajarannya. Di sinilah Allah menunjukkan kebesaran dan keagunganNya, sehingga orang yang bersyukur akan terucap doa shuhannalladzi […]

EKO-SUFISME # 23: BELAJAR IKHLAS DARI PERJUANGAN BUAH KELAPA

Kelapa, jenis tumbuhan yang diciptakan secara unik oleh Allah subhanahu wata’ala. Kita semua tahu, biasanya kelapa menjuntai di pohon yang menjulang tinggi. Karena itu, dia (kelapa) dibekali Allah, Sang Penciptanya, dengan body yang kuat. Kulitnya keras berlapis. Gagangnya pun akas (keras, ulet). Dengan demikian, cara memanennya pun keras. Pemanennya, seringkali membawa parang atau sabit untuk memutus gagang […]

EKO-SUFISME # 22: MARKETING SETAN

Tentu kita masih ingat dendam iblis kepada anak Adam. Bermula dari pembangkangan iblis terhadap perintah sujud (menghormat) pada Adam. Karena dendam inilah kemudian iblis meminta ijin kepada Allah untuk melakukan balas dendam susulan, yaitu penyesatan. Allah menyintai seluruh makhluknya, tak terkecuali iblis. Bukti cintaNya, terekam dalam QS. al-Isra’ 63-65. Allah memberi resep pada iblis yang isinya adalah cara […]

EKO-SUFISME # 21: BUKU KEMATIAN

Menjelang siang, di hari ke 5 Januari yang lalu, sebuah kabar duka saya terima dari istri saya. Seorang kawan lama yang akrab telah dipanggil Allah menuju ke sisiNya. Dipanggil oleh Pemiliknya saat usia yang masih relatif sangat muda. Sejak 1995 yang lalu, kami tidak lagi bertemu. Walau hampir 22 tahun, namun wajah mudanya masih tetap terngiang dalam […]

EKO-SUFISME # 20: PURNAMA DI SAAT SABIT?

Tak terasa, waktu berjalan terus. Begitu cepat. Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. Baru saja, kita memasuki akhir Januari 2017. Ini berarti, umur kita telah berkurang  lagi. Ibarat permainan atau game yang berbasis (berdasar) waktu, permainan itu semakin dekat dengan waktu selesai, alias game over, mati, atau berkesudahan, finish. Namun demikian, masih banyak pekerjaan rumah dan tugas kemanusiaan […]

EKO-SUFISME # 19: UNDANGAN BUPATI

Di kelas, saya ajak mahasiswa untuk merenung dan berimajinasi sejenak. Mereka saya minta berfikir, bahwa semua yang ada di kelas tersebut adalah orang-orang baik dan hebat. Datang tepat waktu, tingkat kehadiran kuliah telah mencukupi, yakni 75 % dari seluruh jumlah kehadiran. Karena menjadi mahasiswa yang baik dan hebat, maka mereka akan mendapat penghargaan dari Bupati […]