Tag Archives: suwito

EKO-SUFISME # 18: KHUSYU’ ITU GAMPANG

Seringkali kita membahas shalat khusyu’. Banyak orang beranggapan shalat khusyu’ itu sulit. Kalau kita anggapan dan berkeyakinan sulit, ya maka yang terjadi adalah sulit. Hasilnya akan betul-betul sulit. Karena kesulitan telah kita stempelkan dalam hati dan pikiran kita. Ini selaras dengan hadits qudsi yang menyatakan: “Allah sebagaimana disangka hambaNya” (Ana ‘inda dzanni abdi bi). Sebaliknya, kalau […]

EKO-SUFISME # 17: SOAL UJIAN KEHIDUPAN

Minggu-minggu ini, mahasiswa di beberapa kampus sedang mengerjakan ujian semesteran. Mereka sibuk mempersiapkan ujian dan mengerjakannya. Kita tahu bahwa, tes ini menjadi bagian dari kegiatan belajar mengajar dan bagian dari perjalanan kehidupan mereka di sekolah/kampus. Di sekolah dasar dan menengah, hasil tes ini akan dijadikan dasar bagi guru untuk naik kelas atau tetap tinggal kelas, lulus atau tidak lulus. Jika […]

EKO-SUFISME # 16: TUMBUHAN SEBAGAI SAKSI PERBUATAN MANUSIA

Backster, Cleve Backster seorang mantan investigator CIA, biasa mengorek informasi pada informan atau tersangka kasus-kasus kriminal di lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan kerjanya, dia sering menggunakan alat bantu yang bernama tes deteksi kebohongan (lie detector test). Suatu hari, di saat rehat muncullah pikiran cerdasnya. Ada pertanyaan dalam hatinya, apakah alat ini (deteksi kebohongan/lie detector) bisa dipakai […]

EKO-SUFISME # 15: MAKANAN TERBUANG, PENYEBAB KRISIS?

Pada sebuah pesta kondangan (resepsi), baik pesta pernikahahan, sunatan, atau syukuran seringkali kita mendapat banyak suguhan makanan. Memang, ini sesuai kemampuan tuan rumahnya. Ada stand makanan maupun minuman. Ada stand makan besar, stand bakso, stand siomay, stand soto, pecel, dan lain-lain. Di stand minuman, ada dawet, kelapa muda, es krim, dan lain-lain. Umumnya, makanan disediakan tuan rumah secara prasmanan (ambil sendiri […]

EKO-SUFISME # 14: ARUS SUNGAI SERAYU

Di Sungai Serayu di Banjarnegara, saya bersama sekitar 30 teman bersiap melakukan arung jeram. Ini pengalaman pertama saya. Deg-deg an rasanya dada ini melihat arus Serayu yang menantang. Arus air yang kencang membentur bebatuan membuat cipratan dan aliran arus air yang khas. Tebing-tebing batu di sekitar sungai membuat indah pemandangan sekaligus tantangan rafting. Sebelum terjun ke […]

EKO-SUFISME # 13: BELAJAR ARIF DARI DAPUR

Di dapur, atau di meja makan, sering kita lihat pemandangan yang khas. Benda-benda penting untuk alat makan makan seperti piring, sendok, garpu, gelas, cangkir biasanya terpajang di sana dan selalu ada. Dari keluarga yang paling sederhana hingga elit. Lap tangan (sapu tangan) atau tisu biasa tersedia juga di sana. Di keluarga-keluarga yang mampu mereka memiliki alat-alat […]

EKO-SUFISME # 12: MAKRIFAT DARI NYAMUK

Sepanjang mata memandang, semua ciptaan Allah ada fungsinya dan manfaatnya. Apalagi yang langsung diciptakan Allah. Misalnya nyamuk. Nyamuk yang biasa kita kejar-kejar memiliki fungsi dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan kita ini. Ayo tebak apa fungsinya ? Paling tidak dia menjadi santapan empuk (makanan pokok) bagi cicak, tokek, dan kodok, dan hewan sejenisnya. Jika […]

EKO-SUFISME #11: MALU PADA YUNA (SI KUCING)

Selepas shalat subuh di masjid, saya pulang seperti biasa. Di perjalanan pulang, tiba-tiba ada kucing liar berwarna hitam putih jantan ikut nginthil (mengikuti di belakang) saya jalan pulang. Sesampai di rumah, saya membuka pintu. Kucing tersebut ikut masuk rumah. Anak-anak saya menyukainya. Akhirnya, kucing ini diberi nama oleh anak-anak saya dengan panggilan Ucil. Sekitar 3 bulan […]

EKO-SUFISME # 10: MUJAHADAH SANG LARON

“Laron, laron”, teriak anak-anak di kampung saya saat banyak Laron keluar dari leng rumahnya. Anak-anak suka bermain dengan mengambil Laron yang hendak keluar dari tanah. Di sekitar tanah yang menganga, terdapat rayap sebagai pengiringnya. Laron berjuang keluar dari rumah tanahnya yang gelap. Dia mencari cahaya yang terang. Tidak jarang, mereka mencari cahaya yang memancar di sekitarnya. Dengan sayapnya […]

EKO-SUFISME # 9: SOFT ARROGANT ?

Saya sering merasa telah menjadi orang baik. Saatnya shalat, saya melaksanakan shalat. Saya memakai baju koko yang menjadi simbol ketakwaan. Kadang kala, saya juga berpuasa sunnah dan bangun untuk shalat malam. Intinya, saya merasa telah menjadi orang baik. Namun, di sisi lain saya terkadang agak jengkel kadang marah terhadap orang lain yang tidak melakukan seperti saya tadi. […]